Yesus dikubur dengan dikafani
Yesus dikubur dengan dikafani
Yesus dikubur dengan dikafani
(dan bukan dikubur dengan dipeti)
Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, (Matius 27:59),
Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu. (Markus 15 : 46),
Yohanes 19:40 (TB) Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Israil bila menguburkan mayat.
(Yohanes 19:40) Setelah disalib, Isa (Yesus) dikafani dan dikubur
Mengapa orang Kristen sekarang mati dimasukkan peti dan berpakaian pengantin?
Mengapa tidak mengikut cara Yesus dikafani?
Anda barangkali hanya melihat tradisi barat, apakah Anda pernah melihat bagaimana orang Arab-Kristen dikuburkan?
Apakah Anda pernah melihat bagaimana orang Negro-Afrika beragama Kristen dikuburkan?
Pernah melihat orang Eskimo beragama Kristen dikuburkan?
Apakah mereka mengenakan pakaian pengantin?
Perhatikan juga bagaimana orang Barat tetapi non-Kristen dikuburkan, mengenakan pakaian pengantin juga 'kan? Itu adalah tradisi Barat, bukan tradisi Kristen.
Kekristenan tidak berjalan berdasarkan tradisi tertentu, karena Kekristenan itu menekankan hal rohani hubungan Allah dengan manusia, dan manusia dengan sesamanya. Bukan adat-istiadat tertentu, bukan tradisi dan bukan hal-hal yang bersifat ibadah ragawi.
Yesus Kristus dikafani karena tradisi yang berlaku pada masyarakat masa itu.
Matius 27:59
فَأَخَذَ يُوسُفُ الْجُثْمَانَ، وَكَفَّنَهُ بِكَتَّانٍ نَقِيٍّ،
Faakhadza Yusufu Al-Jutsmana, Wakafa'anahu Bikata'aanin Naqiyin'n,
Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
Aturan membalut jenazah dengan kain kafan itu bukan ajaran agama, melainkan tradisi orang Yahudi. Tidak ada aturan dalam Alkitab bahwa jenazah seseorang itu harus dibalut dengan kain kafan.
Yohanes 19:40
فَأَخَذَا جُثْمَانَ يَسُوعَ وَلَفَّاهُ بِأَكْفَانٍ مَعَ الطِّيبِ، كَمَا كَانَتْ عَادَةُ الْيَهُودِ فِي الدَّفْنِ.
Faakhadza Jutsmana Yasu'a Walafa'aahu Biakfanin Ma'a Al-Thi'iybi, Kama Kanat Aadatu Al-Yahudi Fi Al-Da'afni.
Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
Jasad Yesus Kristus diletakkan di dalam gua kuburan. Sebelumnya mayat-Nya dirempahi lebih dahulu dan dikafani sesuai adat-istiadat Yahudi. Dan menurut adat/ kebiasaan kala itu mayat-Nya sedianya kemudian dibiarkan membusuk hingga tinggal tulang-belulangnya. Dan ini adalah "Penguburan yang Pertama." Dan ketika jazad tsb sudah tinggal tulang-belulangnya, maka tulang-belulang itu dipindahkan ke dalam "Peti Ossuari" (Osuarium/ peti tulang-belulang). Proses ini disebut dengan "Penguburan-kedua" (Secondary Burial), yang dikenal dengan istilah "Ossuary". Ada orang-orang terlatih secara professional menurut hukum Yahudi dalam pengurusan mayat dan tata-cara mengumpulkan tulang-tulang itu dan memasukkannya ke dalam peti tulang (peti osuarium). Mereka mengurus semua hal-ihwal "Osuarium" ini kemudian sampai dengan penyimpanan peti Ossuarium ke dalam gua yang lain, dikumpulkan dengan banyak peti-peti osuarium lainnya penempatan tulang-belulang itu secara permanen.
(Note: Namun tentu saja proses ini tidak berlaku bagi jasad Yesus Kristus, sebab Ia bangkit pada hari yang ketiga; Namun cara penguburan cara ini adalah lazim dalam kehidupan orang-orang Yahudi kala itu, terutama pada kelas sosial yang atas)
Tradisi Penguburan :
Adalah tuntutan adat untuk menguburkan seorang keturunan di kuburan keluarga (gua atau lubang dalam karang); demikianlah Sara, Abraham, Ishak dan Rebeka, Lea dan Yakub telah dikuburkan di gua Makhpela, sebelah timur Hebron. Kadang-kadang orang terpaksa dikuburkan di tempat lain kalau ia meninggal jauh dari kuburan keluarga, misalnya Debora dikuburkan dekat Betel dan Rahel di jalan ke Efrata dan kuburan mereka ditandai dengan sebuah tugu dan pohon besar. Tangisan, perkabungan dan pengenaan kain karung mungkin sampai tujuh hari.
Penguburan harus segera dilakukan. Kontak dengan orang mati dan perkabungan yang formal mencemarkan upacara.
Perkabungan :
Perkabungan dengan menangis, mengoyakkan pakaian dan menguraikan rambut diperolehkan bagi imam-imam keturunan Harun tapi tidak diperbolehkan bagi imam agung atau bagi orang nazir di bawah sumpah. Yang tegas dilarang bagi imam dan orang awam ialah melukai ("mengiris daging"), memotong tepi janggut, memotong bersih alis di antara mata dan merajah tanda-tanda. Tidak boleh makan persepuluhan dalam perkabungan atau mengorbankannya kepada orang mati juga terlarang. Perbuatan-perbuatan seperti itu adalah adat orang kafir Kanaan. Wanita-wanita yang tertangkap dalam perang boleh menangisi orangtuanya satu bulan sebelum mereka kawin dengan orang yang menangkap mereka. Bagi pemimpin nasional seperti Harun dan Musa diadakan perkabungan nasional 30 hari sesudah mereka dikuburkan.
Kuburan
Bila mungkin, orang dikebumikan di kuburan keluarga yang diwarisi dari nenek moyang; demikianlah Gideon dan Simson, Asahel dan Ahitofel, mungkin juga Saul. Penguburan di dalam rumah seperti Samuel dan Yoab mungkin artinya sama, kecuali kalau arti harfiahnya adalah di bawah rumah atau di bawah lantai. Jenazah dipikul di atas tandu. Apabila penguburan tidak dapat dilaksanakan tepat pada waktunya, itu dianggap sangat memalukan.
Kuburan biasanya di luar kota; ada sedikit bukti arkeologi tentang kuburan-kuburan keluarga yang mempunyai ruang (atau beberapa ruang) yang bentuknya tidak sama, dipahat pada batu karang dilengkapi dengan bangku-bangku, dapat dicapai melalui jalan sempit dan rendah, daun pintunya terbuat dari batu yang bentuknya sama dengan lubang pintunya. Sebna, bendahara kaya, dijatuhi kutuk oleh Yesaya karena membuat kuburan yang besar di batu karang.
Pada upacara penguburan orang-orang mampu, barang pecah-belah dan barang-barang lain diikutkan dengan jenazah, dimasukkan ke dalam lubang kubur - demikian tradisi bangsa Kanaan. Tapi pada zaman Israel hal itu menjadi sesuatu yang formal. Kadang-kadang di Israel dan di tempat lain pada zaman kuno didirikan tugu peringatan. Di luar Yerusalem ada lahan yang dikhususkan untuk kuburan masyarakat biasa.
Kuburan penjahat yang telah dihukum mati atau musuh, kadang-kadang ditandai dengan timbulan batu, misalnya pendosa Akhan, pemberontak Absalom, raja Ai dan kelima raja Kanaan. Membakar jenazah bukanlah kebiasaan bangsa Yahudi, tapi dalam keadaan sukar jenazah mungkin dibakar, sedemikian rupa, sehingga tulang-tulangnya dapat dikuburkan dalam kuburan keluarga, seperti halnya Saul.
Sebenarnya tidak ada keseragaman dalam hal penguburan mayat dalam Alkitab
contoh :
Mayat YAKUB & YUSUF, dijadikan mummi dan dimasukkan peti :
Pembalseman Yakub dan Yusuf dan pemakaian peti bagi Yusuf sesuai kebiasaan Mesir adalah luar biasa. Mumifikasi menuntut bahwa jeroan harus dikeluarkan dan disimpan tersendiri, dan tubuh harus dikeringkan dengan mengemasinya dengan garam. Kemudian tubuh itu dibungkus dengan kain lenan yang telah diolah dan dibalut keseluruhannya di dalam kain lenan itu. Pembalseman dan perkabungannya biasanya 70 hari, tapi waktunya pembalseman bisa lebih pendek seperti pada Yakub.
Kejadian 50:2
וַיְצַו יֹוסֵף אֶת־עֲבָדָיו אֶת־הָרֹפְאִים לַחֲנֹט אֶת־אָבִיו וַיַּחַנְטוּ הָרֹפְאִים אֶת־יִשְׂרָאֵל׃
VAYETSAV YOSEF 'ET-'AVADAV 'ET-HAROFIM LAKHANOT 'ET-'AVIV VAYAKHAN'TU HAROFIM 'ET-YIS'RA'EL
ثُمَّ أَمَرَ يُوسُفُ عَبِيدَهُ الأَطِبَّاءَ أَنْ يُحَنِّطُوا أَبَاهُ.
Tsuma'a Amaro Yusufu Aabiydahu Al-Athiba'aaaa An Yuhani'ithua Abahu.
Dan Yusuf memerintahkan kepada tabib-tabib, yaitu hamba-hambanya, untuk merempah-rempahi mayat ayahnya; maka tabib-tabib itu merempah-rempahi mayat Israel.
Kejadian 50:26
וַיָּמָת יֹוסֵף בֶּן־מֵאָה וָעֶשֶׂר שָׁנִים וַיַּחַנְטוּ אֹתֹו וַיִּישֶׂם בָּאָרֹון בְּמִצְרָיִם׃
VAYAMAT YOSEF BEN-ME'AH VA'ESER SHANIM VAYAKHAN'TU 'OTO VAYISEM BA'ARON BEMITSRAYIM
ثُمَّ مَاتَ يُوسُفُ وَقَدْ بَلَغَ مِنَ الْعُمْرِ مِئَةً وَعَشْرَ سِنِينَ. فَحَنَّطُوهُ وَوَضَعُوهُ فِي تَابُوتٍ فِي مِصْرَ.
Tsuma'a Mata Yusufu Waqad Balagho Mina Al-Umri Miiatan Wa'asyro Siniyna. Fahana'athuhu Wawadla'uwhu Fi Tabutin Fi Mishro.
Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.
Yakub dan Yusuf dibalsem dan dimasukkan peti seperti lazimnya orang-orang, namun di era Perjanjian Baru, seseorang yang mati kemudian dikafani dan dikubur adalah hal yang biasa.
Yohanes 11:44
Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Kisah Para Rasul 5:6
Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
Dengan demikian, cara penguburan dengan dikafan, bukan cara mutlak harus dilakukan, Yakub adalah nenek moyang orang Yahudi saja dimasukkan peti, dijadikan mummi (dibalsem) demikian juga dengan Yusuf. Jenis kuburannya pun bisa beda-beda, ada yang dimasukkan goa, ada yang ditanam.
Ada juga beredar tuduhan dari teman2 Muslim juga, mereka menuduh bahwa orang meninggal dunia diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati adalah ajaran Guru dan Rasul kita Paulus, namun kita tahu dengan sangat jelas bahwa Guru dan Rasul kita Paulus tidak pernah mengajarkan hal ini.
Umumnya orang-orang Kristen yang meninggal dewasa ini, mereka didandani yang laki-laki memakai jas dasi, yang perempuan memakai gaun putih seperti pengantin dan dimasukkan dalam peti (seperti Film seri 6-feet under). Dan mereka dibalsem/diformalin untuk tahan beberapa hari untuk upacara/kebaktian penghiburan bagi keluarga sebelum upacara penguburan. Dan tentu saja tidak seragam, karena ada yang dikubur ada juga yang dikremasi, tergantung situasi dan kondisi dan permintaan yang bersangkutan atau keluarganya.
Tradisi masa kini yang lazim berlaku dalam penguburan umat Kristiani (Barat/ yang umum): Pemilihan pakaian Pengantin dikenakan kepada mayat itu hanya sebagai symbol, bahwa umat Kristiani, umat yang percaya Kristus menjadi mempelai Kristus. Namun ini bukan tradisi yang mengikat dalam kekristenan.
Note: Gambar di atas adalah jenis Goa Kuburan dan Jenis Peti Ossuary yang Lazim di zaman Perjanjian Baru
Yesus dikubur dengan dikafani
(dan bukan dikubur dengan dipeti)
Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, (Matius 27:59),
Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu. (Markus 15 : 46),
Yohanes 19:40 (TB) Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Israil bila menguburkan mayat.
(Yohanes 19:40) Setelah disalib, Isa (Yesus) dikafani dan dikubur
Mengapa orang Kristen sekarang mati dimasukkan peti dan berpakaian pengantin?
Mengapa tidak mengikut cara Yesus dikafani?
Anda barangkali hanya melihat tradisi barat, apakah Anda pernah melihat bagaimana orang Arab-Kristen dikuburkan?
Apakah Anda pernah melihat bagaimana orang Negro-Afrika beragama Kristen dikuburkan?
Pernah melihat orang Eskimo beragama Kristen dikuburkan?
Apakah mereka mengenakan pakaian pengantin?
Perhatikan juga bagaimana orang Barat tetapi non-Kristen dikuburkan, mengenakan pakaian pengantin juga 'kan? Itu adalah tradisi Barat, bukan tradisi Kristen.
Kekristenan tidak berjalan berdasarkan tradisi tertentu, karena Kekristenan itu menekankan hal rohani hubungan Allah dengan manusia, dan manusia dengan sesamanya. Bukan adat-istiadat tertentu, bukan tradisi dan bukan hal-hal yang bersifat ibadah ragawi.
Yesus Kristus dikafani karena tradisi yang berlaku pada masyarakat masa itu.
Matius 27:59
فَأَخَذَ يُوسُفُ الْجُثْمَانَ، وَكَفَّنَهُ بِكَتَّانٍ نَقِيٍّ،
Faakhadza Yusufu Al-Jutsmana, Wakafa'anahu Bikata'aanin Naqiyin'n,
Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
Aturan membalut jenazah dengan kain kafan itu bukan ajaran agama, melainkan tradisi orang Yahudi. Tidak ada aturan dalam Alkitab bahwa jenazah seseorang itu harus dibalut dengan kain kafan.
Yohanes 19:40
فَأَخَذَا جُثْمَانَ يَسُوعَ وَلَفَّاهُ بِأَكْفَانٍ مَعَ الطِّيبِ، كَمَا كَانَتْ عَادَةُ الْيَهُودِ فِي الدَّفْنِ.
Faakhadza Jutsmana Yasu'a Walafa'aahu Biakfanin Ma'a Al-Thi'iybi, Kama Kanat Aadatu Al-Yahudi Fi Al-Da'afni.
Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
Jasad Yesus Kristus diletakkan di dalam gua kuburan. Sebelumnya mayat-Nya dirempahi lebih dahulu dan dikafani sesuai adat-istiadat Yahudi. Dan menurut adat/ kebiasaan kala itu mayat-Nya sedianya kemudian dibiarkan membusuk hingga tinggal tulang-belulangnya. Dan ini adalah "Penguburan yang Pertama." Dan ketika jazad tsb sudah tinggal tulang-belulangnya, maka tulang-belulang itu dipindahkan ke dalam "Peti Ossuari" (Osuarium/ peti tulang-belulang). Proses ini disebut dengan "Penguburan-kedua" (Secondary Burial), yang dikenal dengan istilah "Ossuary". Ada orang-orang terlatih secara professional menurut hukum Yahudi dalam pengurusan mayat dan tata-cara mengumpulkan tulang-tulang itu dan memasukkannya ke dalam peti tulang (peti osuarium). Mereka mengurus semua hal-ihwal "Osuarium" ini kemudian sampai dengan penyimpanan peti Ossuarium ke dalam gua yang lain, dikumpulkan dengan banyak peti-peti osuarium lainnya penempatan tulang-belulang itu secara permanen.
(Note: Namun tentu saja proses ini tidak berlaku bagi jasad Yesus Kristus, sebab Ia bangkit pada hari yang ketiga; Namun cara penguburan cara ini adalah lazim dalam kehidupan orang-orang Yahudi kala itu, terutama pada kelas sosial yang atas)
Tradisi Penguburan :
Adalah tuntutan adat untuk menguburkan seorang keturunan di kuburan keluarga (gua atau lubang dalam karang); demikianlah Sara, Abraham, Ishak dan Rebeka, Lea dan Yakub telah dikuburkan di gua Makhpela, sebelah timur Hebron. Kadang-kadang orang terpaksa dikuburkan di tempat lain kalau ia meninggal jauh dari kuburan keluarga, misalnya Debora dikuburkan dekat Betel dan Rahel di jalan ke Efrata dan kuburan mereka ditandai dengan sebuah tugu dan pohon besar. Tangisan, perkabungan dan pengenaan kain karung mungkin sampai tujuh hari.
Penguburan harus segera dilakukan. Kontak dengan orang mati dan perkabungan yang formal mencemarkan upacara.
Perkabungan :
Perkabungan dengan menangis, mengoyakkan pakaian dan menguraikan rambut diperolehkan bagi imam-imam keturunan Harun tapi tidak diperbolehkan bagi imam agung atau bagi orang nazir di bawah sumpah. Yang tegas dilarang bagi imam dan orang awam ialah melukai ("mengiris daging"), memotong tepi janggut, memotong bersih alis di antara mata dan merajah tanda-tanda. Tidak boleh makan persepuluhan dalam perkabungan atau mengorbankannya kepada orang mati juga terlarang. Perbuatan-perbuatan seperti itu adalah adat orang kafir Kanaan. Wanita-wanita yang tertangkap dalam perang boleh menangisi orangtuanya satu bulan sebelum mereka kawin dengan orang yang menangkap mereka. Bagi pemimpin nasional seperti Harun dan Musa diadakan perkabungan nasional 30 hari sesudah mereka dikuburkan.
Kuburan
Bila mungkin, orang dikebumikan di kuburan keluarga yang diwarisi dari nenek moyang; demikianlah Gideon dan Simson, Asahel dan Ahitofel, mungkin juga Saul. Penguburan di dalam rumah seperti Samuel dan Yoab mungkin artinya sama, kecuali kalau arti harfiahnya adalah di bawah rumah atau di bawah lantai. Jenazah dipikul di atas tandu. Apabila penguburan tidak dapat dilaksanakan tepat pada waktunya, itu dianggap sangat memalukan.
Kuburan biasanya di luar kota; ada sedikit bukti arkeologi tentang kuburan-kuburan keluarga yang mempunyai ruang (atau beberapa ruang) yang bentuknya tidak sama, dipahat pada batu karang dilengkapi dengan bangku-bangku, dapat dicapai melalui jalan sempit dan rendah, daun pintunya terbuat dari batu yang bentuknya sama dengan lubang pintunya. Sebna, bendahara kaya, dijatuhi kutuk oleh Yesaya karena membuat kuburan yang besar di batu karang.
Pada upacara penguburan orang-orang mampu, barang pecah-belah dan barang-barang lain diikutkan dengan jenazah, dimasukkan ke dalam lubang kubur - demikian tradisi bangsa Kanaan. Tapi pada zaman Israel hal itu menjadi sesuatu yang formal. Kadang-kadang di Israel dan di tempat lain pada zaman kuno didirikan tugu peringatan. Di luar Yerusalem ada lahan yang dikhususkan untuk kuburan masyarakat biasa.
Kuburan penjahat yang telah dihukum mati atau musuh, kadang-kadang ditandai dengan timbulan batu, misalnya pendosa Akhan, pemberontak Absalom, raja Ai dan kelima raja Kanaan. Membakar jenazah bukanlah kebiasaan bangsa Yahudi, tapi dalam keadaan sukar jenazah mungkin dibakar, sedemikian rupa, sehingga tulang-tulangnya dapat dikuburkan dalam kuburan keluarga, seperti halnya Saul.
Sebenarnya tidak ada keseragaman dalam hal penguburan mayat dalam Alkitab
contoh :
Mayat YAKUB & YUSUF, dijadikan mummi dan dimasukkan peti :
Pembalseman Yakub dan Yusuf dan pemakaian peti bagi Yusuf sesuai kebiasaan Mesir adalah luar biasa. Mumifikasi menuntut bahwa jeroan harus dikeluarkan dan disimpan tersendiri, dan tubuh harus dikeringkan dengan mengemasinya dengan garam. Kemudian tubuh itu dibungkus dengan kain lenan yang telah diolah dan dibalut keseluruhannya di dalam kain lenan itu. Pembalseman dan perkabungannya biasanya 70 hari, tapi waktunya pembalseman bisa lebih pendek seperti pada Yakub.
Kejadian 50:2
וַיְצַו יֹוסֵף אֶת־עֲבָדָיו אֶת־הָרֹפְאִים לַחֲנֹט אֶת־אָבִיו וַיַּחַנְטוּ הָרֹפְאִים אֶת־יִשְׂרָאֵל׃
VAYETSAV YOSEF 'ET-'AVADAV 'ET-HAROFIM LAKHANOT 'ET-'AVIV VAYAKHAN'TU HAROFIM 'ET-YIS'RA'EL
ثُمَّ أَمَرَ يُوسُفُ عَبِيدَهُ الأَطِبَّاءَ أَنْ يُحَنِّطُوا أَبَاهُ.
Tsuma'a Amaro Yusufu Aabiydahu Al-Athiba'aaaa An Yuhani'ithua Abahu.
Dan Yusuf memerintahkan kepada tabib-tabib, yaitu hamba-hambanya, untuk merempah-rempahi mayat ayahnya; maka tabib-tabib itu merempah-rempahi mayat Israel.
Kejadian 50:26
וַיָּמָת יֹוסֵף בֶּן־מֵאָה וָעֶשֶׂר שָׁנִים וַיַּחַנְטוּ אֹתֹו וַיִּישֶׂם בָּאָרֹון בְּמִצְרָיִם׃
VAYAMAT YOSEF BEN-ME'AH VA'ESER SHANIM VAYAKHAN'TU 'OTO VAYISEM BA'ARON BEMITSRAYIM
ثُمَّ مَاتَ يُوسُفُ وَقَدْ بَلَغَ مِنَ الْعُمْرِ مِئَةً وَعَشْرَ سِنِينَ. فَحَنَّطُوهُ وَوَضَعُوهُ فِي تَابُوتٍ فِي مِصْرَ.
Tsuma'a Mata Yusufu Waqad Balagho Mina Al-Umri Miiatan Wa'asyro Siniyna. Fahana'athuhu Wawadla'uwhu Fi Tabutin Fi Mishro.
Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.
Yakub dan Yusuf dibalsem dan dimasukkan peti seperti lazimnya orang-orang, namun di era Perjanjian Baru, seseorang yang mati kemudian dikafani dan dikubur adalah hal yang biasa.
Yohanes 11:44
Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Kisah Para Rasul 5:6
Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
Dengan demikian, cara penguburan dengan dikafan, bukan cara mutlak harus dilakukan, Yakub adalah nenek moyang orang Yahudi saja dimasukkan peti, dijadikan mummi (dibalsem) demikian juga dengan Yusuf. Jenis kuburannya pun bisa beda-beda, ada yang dimasukkan goa, ada yang ditanam.
Ada juga beredar tuduhan dari teman2 Muslim juga, mereka menuduh bahwa orang meninggal dunia diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati adalah ajaran Guru dan Rasul kita Paulus, namun kita tahu dengan sangat jelas bahwa Guru dan Rasul kita Paulus tidak pernah mengajarkan hal ini.
Umumnya orang-orang Kristen yang meninggal dewasa ini, mereka didandani yang laki-laki memakai jas dasi, yang perempuan memakai gaun putih seperti pengantin dan dimasukkan dalam peti (seperti Film seri 6-feet under). Dan mereka dibalsem/diformalin untuk tahan beberapa hari untuk upacara/kebaktian penghiburan bagi keluarga sebelum upacara penguburan. Dan tentu saja tidak seragam, karena ada yang dikubur ada juga yang dikremasi, tergantung situasi dan kondisi dan permintaan yang bersangkutan atau keluarganya.
Tradisi masa kini yang lazim berlaku dalam penguburan umat Kristiani (Barat/ yang umum): Pemilihan pakaian Pengantin dikenakan kepada mayat itu hanya sebagai symbol, bahwa umat Kristiani, umat yang percaya Kristus menjadi mempelai Kristus. Namun ini bukan tradisi yang mengikat dalam kekristenan.
Note: Gambar di atas adalah jenis Goa Kuburan dan Jenis Peti Ossuary yang Lazim di zaman Perjanjian Baru
Komentar
Posting Komentar