SAKRAMEN BAPTIS
Shlomo w Burkate (Salam dan Berkat)
SAKRAMEN BAPTIS
Kalimat Baptis berasal dari bahasa Yunani “Baptizo” artinya“tindakan masuk kedalam air atau penyelaman”. Bahasa Aram adalah ܥܡܕܐ (mEamd) yang berarti membenamkan, mencuci, mencelupkan, meresap, mencelupkan ke dalam. Ini menandakan, oleh karena itu, pencucian adalah gagasan esensial sakramen.
Gereja Orthodox Syria dalam sepanjang sejarahnya sampai saat ini tetap menggunakan cara yang dimaksud, yaitu penyelaman dan bukan cara yang lain. Sakramen Baptisan adalah sebagai pintu masuk dalam kehidupan Gereja atau pintu untuk mengalami sakramen-sakramen lainnya (dimana dalam Gereja Timur mengenal 7 Sakramen, yaitu: Baptisan, Khrisma –penggurapan minyak sebagai Meterai Roh Kudus-, Pengakuan Dosa, Perjamuan Suci, Pentahbisan, Penikahan dan Perminyakan). Sakramen Baptisan bukanlah atas perintah para rasul, namun Yesus Kristus Sendiri seperti didalam Amanat AgungNya didalam Matius 28:19
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”
Serta contoh yang diberikan-Nya dalam peristiwa baptisan yang Dia alami di sungai Yordan (Matius 3:13-16; Markus 1:9-11). Hasil yang diperoleh dari Sakramen Baptisan sesungguhnya adalah penerimaan pengampunan dosa, terbebas dari dosa alami Adam, suatu peristiwa penghapusan dosa diri yang dilakukan pada masa lalu sebelum Sakramen Baptisan dilakukan dan juga suatu peristiwa memasuki Kerajaan Allah melalui persatuan dengan Kristus dalam penyelaman air, sebagaimana tertulis dalam Roma 6:3-5
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.”(Yohanes 3:5; 1 Korintus 12:13).
Tuhan Yesus Kristus melembagakan Sakramen Pembaptisan dengan dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan, ketika Roh Kudus turun ke atas-Nya sebagai merpati, mengurapi Dia, kemudian Dia meyakinkannya setelah kebangkitan ketika Dia berkata kepada murid-murid-Nya: “ Karena itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus ” (Matius: 28:19), “ Ia yang dibaptis akan diselamatkan, tetapi ia yang tidak percaya akan dikecam ”(Markus 16:16). Baptisan adalah Sakramen penebusan, yang diperlukan untuk penebusan dan masuk ke kehidupan kekal sesuai dengan perkataan Tuhan: “Secara pasti, Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari Air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yohanes 3) ).
Bahwa Kristus mengamanatkan Sakramen Pembaptisan tidak diragukan lagi. Kristus tidak hanya memerintahkan para Murid-Nya (Matius 28:19) untuk membaptis tetapi Dia juga menyatakan secara eksplisit kebutuhan mutlak baptisan (Yohanes 3) yaitu kelahiran kembali: "Kecuali seorang manusia dilahirkan kembali dari air dan Kudus Roh, dia tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan Tuhan.
Barekhmor
Komentar
Posting Komentar