JADILAH PENGIKUT AL'MASIH YANG SABAR

JADILAH PENGIKUT AL'MASIH YANG SABAR!

  Roma 12 
اَلْمَحَبَّةُ فَلْتَكُنْ بِلاَ رِيَاءٍ. كُونُوا كَارِهِينَ الشَّرَّ مُلْتَصِقِينَ بِالْخَيْرِ وَادِّينَ بَعْضُكُمْ بَعْضاً بِالْمَحَبَّةِ الأَخَوِيَّةِ مُقَدِّمِينَ بَعْضُكُمْ بَعْضاً فِي الْكَرَامَةِ غَيْرَ مُتَكَاسِلِينَ فِي الِاجْتِهَادِ حَارِّينَ فِي الرُّوحِ عَابِدِينَ الرَّبَّ فَرِحِينَ فِي الرَّجَاءِ صَابِرِينَ فِي الضَِّيْقِ مُواظِبِينَ عَلَى الصَّلاَةِ مُشْتَرِكِينَ فِي احْتِيَاجَاتِ الْقِدِّيسِينَ عَاكِفِينَ عَلَى إِضَافَةِ الْغُرَبَاءِ. بَارِكُوا عَلَى الَّذِينَ يَضْطَهِدُونَكُمْ. بَارِكُوا وَلاَ تَلْعَنُوا. فَرَحاً مَعَ الْفَرِحِينَ وَبُكَاءً مَعَ الْبَاكِينَ. مُهْتَمِّينَ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ اهْتِمَاماً وَاحِداً غَيْرَ مُهْتَمِّينَ بِالأُمُورِ الْعَالِيَةِ بَلْ مُنْقَادِينَ إِلَى الْمُتَّضِعِينَ. لاَ تَكُونُوا حُكَمَاءَ عِنْدَ أَنْفُسِكُمْ. لاَ تُجَازُوا أَحَداً عَنْ شَرٍّ بِشَرٍّ. مُعْتَنِينَ بِأُمُورٍ حَسَنَةٍ قُدَّامَ جَمِيعِ النَّاسِ. إِنْ كَانَ مُمْكِناً فَحَسَبَ طَاقَتِكُمْ سَالِمُوا جَمِيعَ النَّاسِ. لاَ تَنْتَقِمُوا لأَنْفُسِكُمْ أَيُّهَا الأَحِبَّاءُ بَلْ أَعْطُوا مَكَاناً لِلْغَضَبِ لأَنَّهُ مَكْتُوبٌ: «لِيَ النَّقْمَةُ أَنَا أُجَازِي يَقُولُ الرَّبُّ. فَإِنْ جَاعَ عَدُوُّكَ فَأَطْعِمْهُ. وَإِنْ عَطِشَ فَاسْقِهِ. لأَنَّكَ إِنْ فَعَلْتَ هَذَا تَجْمَعْ جَمْرَ نَارٍ عَلَى رَأْسِهِ». لاَ يَغْلِبَنَّكَ الشَّرُّ بَلِ اغْلِبِ الشَّرَّ بِالْخَيْرِ.

Aalmahaba'atu Faltakun Bilaa Riyaain. Kunua Karihiyna Al-Sya'aro'o Multashiqiyna Bialkhayri Wadi'iyna Ba'dlukum Ba'dlaan Bialmahaba'ati Al-Akhawiya'ati Muqadi'imiyna Ba'dlukum Ba'dlaan Fi Al-Karoamati Ghoyro Mutakasiliyna Fi Al-Iajtihadi Hari'iyna Fi Al-Ru'uwhi Aabidiyna Al-Ro'oba'a Farihiyna Fi Al-Ro'ojaai Shoabiriyna Fi Al-Dlai'iyqi Muadhibiyna Aala Al-Sho'olaati Musytarikiyna Fi Ahtiyajati Al-Qidi'iysiyna Aakifiyna Aala Iidlafati Al-Ghurobaai. Barikua Aala Al-A'adziyna Yadlthahidunakum. Barikua Walaa Tal'anua. Farohaan Ma'a Al-Farihiyna Wabukaaan Ma'a Al-Bakiyna. Muhtami'iyna Ba'dlukum Liba'dlin Ahtimamaan Wahidaan Ghoyro Muhtami'iyna Bialumuri Al-Aliyati Bal Munqadiyna Iila Al-Muta'adli'iyna. Laa Takunua Hukamaaa Ainda Anfusikum. Laa Tujazua Ahadaan Aan Syarin'n Bisyarin'n. Mu'taniyna Biumurin Hasanatin Quda'aama Jamiy'i Al-Na'aasi. Iin Kana Mumkinaan Fahasaba Thaqatikum Salimua Jamiy'a Al-Na'aasi. Laa Tantaqimua Lanfusikum Ayu'uha Al-Ahiba'aaau Bal A'thua Makanaan Lilghodlabi Lana'ahu Maktubun: «liya Al-Na'aqmatu Ana Ujazi Yaqulu Al-Ro'obu'u. Faiin Ja'a Aaduu'uka Faath'imhu. Waiin Aathisya Fasqihi. Lana'aka Iin Fa'alta Hadza Tajma' Jamro Narin Aala Roasihi». Laa Yaghlibana'aka Al-Sya'aru'u Bali Aghlibi Al-Sya'aro'o Bialkhayri.

Hendaklah kasihmu tidak pura-pura! Bencilah apa yang jahat dan berpeganglah pada apa yang baik. Kasihilah seorang akan yang lain dengan kasih persaudaraan, dan hendaklah kamu saling mendahului dalam hal menunjukkan rasa hormat. Kerajinanmu janganlah kendor. Hendaklah ruhmu selalu bersemangat, dan mengabdilah kepada Tuhan.  Bergembiralah dalam pengharapan, tabahlah dalam kesusahan, dan tetaplah berdoa.  Berilah pertolongan dalam mencukupkan kebutuhan orang-orang saleh, dan berusahalah untuk selalu memberikan tempat menumpang. Mohonkanlah berkah atas orang-orang yang menganiaya kamu; mohonkanlah berkah dan jangan mengutuk.  Bergembiralah dengan orang-orang yang bergembira, dan menangislah dengan orang-orang yang menangis. Hendaklah kamu satu hati antara satu dengan yang lain. Jangan tinggi hati, melainkan bergaullah dengan orang-orang yang sederhana. Jangan menganggap dirimu pandai. Kejahatan jangan kamu balas dengan kejahatan. Usahakanlah agar kamu melakukan apa yang baik menurut pandangan semua orang. Jika mungkin, yaitu apabila bergantung kepadamu, hiduplah damai dengan semua orang. Hai Saudara-saudara yang kukasihi, jangan berusaha mengadakan pembalasan, melainkan berilah tempat pada murka Allah. Karena mengenai hal itu telah tertulis, “Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan membalasnya,” demikianlah firman Tuhan. Tetapi, jika musuhmu lapar, berilah ia makan; jika ia haus, berilah ia minum sebab dengan berbuat demikian, kamu menimbun bara api di atas kepalanya.  Jadi, janganlah kamu dikalahkan oleh yang jahat, melainkan kalahkanlah yang jahat itu dengan kebaikan.

فَرِحِينَ فِي الرَّجَاءِ صَابِرِينَ فِي الضَِّيْقِ مُواظِبِينَ عَلَى الصَّلاَةِ
Farihiyna Fi Al-Ro'ojaai Shoabiriyna Fi Al-Dlai'iyqi Muadhibiyna Aala Al-Sho'olaati

"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"  

Sebagai manusia, kita sulit sekali menjadi orang yang sabar.  Bisa dikatakan di zaman serba canggih seperti sekarang ini kesabaran adalah suatu sifat yang paling sulit ditemukan dan menjadi sesuatu hal yang sangat langka, apalagi jika seseorang sedang mengalami penderitaan atau kesesakan.  Tidak sedikit dari kita yang berkata,  "Apakah saya disuruh sabar terus?  Sabar kan ada batasnya."

Banyak orang maunya melakukan segala sesuatu serba cepat, tanpa pikir pajang dan terburu-buru.  Karena itu kepada jemaat di Roma Paulus Sang Rasul menasihati,  "...sabarlah dalam kesesakan,..."  Apa yang dimaksud dengan sabar dalam kesesakan?  Sabar dalam kesesakan artinya ketika sedang dalam masalah, kesulitan, tantangan atau beban hidup, kita tidak lagi bersungut-sungut atau mengeluh.  Namun kita selalu memiliki penyerahan diri penuh kepada Allah.  Semua persoalan yang terjadi kita serahkan kepada Allah di dalam doa.

Sabar dalam kesesakan juga berarti kita mau menunggu waktu Jadi kita tidak akan pernah mengambil jalan pintas dan menuruti kemauan kita sendiri.  Sebaliknya kita akan rela dan tekun menantikan waktu tanpa harus mempersoalkan apakah masa penantian itu cepat atau lambat.  

Daud Sang Nabi berkata,  
أَيْضاً كُلُّ مُنْتَظِرِيكَ لاَ يَخْزَوْا. لِيَخْزَ الْغَادِرُونَ بِلاَ سَبَبٍ.
Aydlaan Kulu'u Muntadhiriyka Laa Yakhzaua. Liyakhza Al-Ghoadiruna Bilaa Sababin.
"...semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" . 

 Orang yang sabar menantikan waktu Allah dalam hatinya selalu ada ucapan syukur;  ia mengucap syukur bukan untuk penderitaan atau kesesakan yang menimpanya, tetapi untuk penyertaan dan kasih setia Allah yang senantiasa dinyatakan dalam hidupnya.  Ketika Allah menyertai hidup kita di sepanjang hari, segala perkara dapat kita atasi dan lalui, karena 
وَنَحْنُ نَعْلَمُ أَنَّ كُلَّ الأَشْيَاءِ تَعْمَلُ مَعاً لِلْخَيْرِ لِلَّذِينَ يُحِبُّونَ اللهَ الَّذِينَ هُمْ مَدْعُوُّونَ حَسَبَ قَصْدِهِ.
Wanahnu Na'lamu Ana'a Kula'a Al-Asyyaai Ta'malu Ma'aan Lilkhayri Lila'adziyna Yuhibu'uwna Al-Lha Al-A'adziyna Hum Mad'uwu'uwna Hasaba Qashdihi.

 "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan..."

   Itulah sebabnya FirmanNya mengajar kita untuk tetap bersukacita karena ada pengharapan di dalam Allah.  Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita ini ada dalam pengawasan dan pemeliharaan Allah.

Belajarlah selalu mencukupkan diri dengan berkat-berkat yang ada dan tetap bersabar didalam kuasa Allah dinyatakan, karena segala sesuatu indah pada waktuNya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus dikubur dengan dikafani

Do'a Bapa Kami Bahasa Aram