Keadaan Orang Kristen di Alam Kubur
✝ Komunitas Kristen ortodoks syria - Indonesia
Keadaan Orang Kristen di Alam Kubur
Pernahkah kita mempertanyakan bagaimana kehidupan kita setelah kematian?
Mungkin kita banyak mendengar orang berkata bahwa tubuh kita akan mati, tetapi roh kita masih hidup. Namun bagaimana lebih jelasnya?
Bagaimana lebih detailnya? Sebelumnya, percayakah kita akan kebangkitan orang mati? Percayakah bahwa setelah kematian kita akan dihidupkan kembali? Kalau kita percaya pada Isa (Yesus), kita pasti yakin bahwa setelah kematian kita akan dihidupkan kembali dan akan mendapatkan hidup kekal.
Apabila kita percaya bahwa Isa (Yesus) adalah Allah, maka akan lebih mudah bagi kita untuk percaya bahwa orang Kristen akan dibangkitkan dari kematian.
Karena pada hakikatnya Isa (Yesus) datang untuk memberi keselamatan bagi manusia.
Ini adalah bentuk nyata kasih Allah kepada manusia. Dia sendiri turun ke dunia dan mengorbankan diri-Nya dalam diri Isa Almasih (Yesus Kristus). Dengan percaya bahwa peristiwa Yesus adalah hal yang luar biasa, maka pikiran kita juga akan lebih mampu menerima kebangkitan orang mati. Mengapa? Karena pada dasarnya, peristiwa Isa (Yesus) memberikan pengharapan kepada kita yang percaya akan kebangkitan setelah kematian dan hidup kekal. Dia mati namun bangkit kembali pada hari ketiga. Dan bagi kita yang menaruh iman pada-Nya, maka kita akan bangkit bersama-sama dengan Dia.
Seperti yang dikatakan oleh Guru dan Rasul kita Rasul Paulus Jika kami mengabarkan kepadamu tentang Almasih (Kristus) yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin beberapa orang di antara kamu mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Jika tidak ada kebangkitan orang mati, maka Almasih (Kristus) pun tidak dibangkitkan. (1Korintus 15:12-13)
Sebenarnya hanya sedikit diceritakan dalam Alkitab mengenai dunia orang mati. bahwa manusia yang telah mati bukannya hilang selamanya, rohnya masih ada namun turun ke suatu tempat yang paling bawah Seperti yang dikatakan oleh Para Guru Kita, Para Nabi dan Para Rasul.
karena besarlah kasih abadi-Mu bagiku,
dan Engkau telah melepaskan jiwaku dari alam kubur yang terbawah.
(Mazmur 86:13),
Jalan kehidupan orang bijaksana menuju ke atas
supaya ia menjauh dari alam kubur di bawah.
(Amsal 15:24),
Aku bermaksud menurunkan engkau bersama mereka yang turun ke liang kubur menemui bangsa purbakala. Akan Kutempatkan engkau di bagian bumi yang terbawah seperti reruntuhan purbakala bersama mereka yang turun ke liang kubur supaya engkau tidak lagi dihuni orang sementara Aku mengaruniakan kemuliaan di negeri orang-orang hidup. (Yehezkiel 26:20).
Selain itu, Guru dan Nabi kita Ayub mengatakan bahwa dunia orang mati ini digambarkan sebagai negeri yang gelap gulita.
negeri kegelapan yang seperti kelam saja,
negeri bayang-bayang maut yang tak beraturan,
di sana terang seperti kelam saja.’” (Ayub 10:22).
Di sini berkumpul orang-orang yang telah meninggal menurut suku-sukunya. Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi selubung,
tempat persemayaman-Nya adalah air yang gelap dan awan tebal di udara.
(Mazmur 88:12),
Jikalau Allah tidak menjadi penolongku,
maka tentunya dengan segera jiwaku diam di tempat yang sunyi.
(Mazmur 94:17),
Orang-orang mati tidak akan memuji-muji Allah,
demikian pula semua orang yang telah turun ke tempat yang sunyi.
(Mazmur 115:17).
Yang berbicara tentang tempat ini yang adalah daerah yang sunyi.
keberadaan manusia bukan berarti menjadi tiada, tetapi juga mereka tidak hidup. Karena hidup hanya dapat dinikmati di hadapan Allah.
yang menegaskan bahwa maut tidak akan mengakhiri keberadaan manusia. Kemudian, dalam beberapa waktu Allah memberikan pernyataan bahwa Dia adalah Allah yang hidup, maka Ia tidak akan meninggalkan umatnya dalam kuasa maut atau kuasa orang mati. Allah akan membawa manusia ke hadirat-Nya supaya manusia dapat menikmati hidup bersama-Nya.
Namun, ada juga beberapa tokoh Guru dan Nabi kita yang tidak pernah masuk dalam dunia orang mati yaitu Henokh dan Elia.
Itulah sebabnya, hatiku bersukacita dan jiwaku bergembira. Ya, tubuhku akan beristirahat dengan sentosa karena Engkau tidak akan menyerahkan jiwaku ke alam kubur,
dan tidak akan membiarkan orang saleh-Mu melihat kebinasaan. Engkau akan menyatakan kepadaku jalan kehidupan.
Di hadirat-Mu ada kegembiraan yang penuh,
di sebelah kanan-Mu ada nikmat selama-lamanya.
(Mazmur 16:9-11),
Seperti kawanan domba, mereka ditentukan untuk masuk ke alam kubur,
maut adalah gembala mereka. Orang-orang yang lurus hati akan berkuasa atas mereka di pagi hari.
Tubuh mereka akan membusuk, alam kubur menjadi tempat kediaman mereka. (Mazmur 49:15),
Engkau menuntun aku dengan nasihat-Mu,
dan kemudian Engkau menyambut aku dalam kemuliaan.
(Mazmur 73:24)
Namun, aku tahu bahwa Penebusku hidup,
dan pada akhirnya Ia akan berdiri di atas bumi. Setelah kulitku dibinasakan sedemikian rupa, tanpa tubuhku juga aku akan melihat Allah. (Ayub 19:25-26). Mereka tidak mengalami kematian, melainkan langsung naik ke surga.
mengenai keadaan manusia di alam kubur menurut Perjanjian Lama,
Idris (Henok) hidup dalam hubungan yang akrab dengan Allah, lalu ia tak ditemukan lagi karena Allah mengangkatnya.
Kejadian 5:24
Sementara mereka berjalan terus dan berbicara, tiba-tiba muncullah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya. Ilyas (Elia) pun naik ke surga dalam badai. 2 Raja-raja 2:11.
Namun bagaimana mengenai keadaan orang Kristen di alam kubur atau di dunia orang mati.
Demikian pula engkau, hai Kapernaum! Akankah engkau ditinggikan sampai ke langit? Tidak, engkau bahkan akan diturunkan sampai ke alam maut. Karena apabila mukjizat yang terjadi di antaramu terjadi pula di Sodom, tentu kota itu akan tetap ada sampai hari ini. (Matius 11:23),
Jawab Simon Petrus, “Ya Junjungan, Engkaulah Almasih, Sang Anak yang datang dari Allah Yang Hidup.” (Matius 16:16),
Demikian pula engkau, hai Kapernaum. Akankah engkau ditinggikan sampai ke langit? Tidak, engkau bahkan akan diturunkan sampai ke alam kubur.
(Lukas 10:15).
Injil juga menceritakan mengenai dunia dunia orang mati. Contohnya adalah kisah mengenai orang kaya dan Lazarus serta bendahara yang tidak jujur. Sebenarnya, penggambaran dunia orang mati yang ditulis di kisah tersebut tidaklah dimaksudkan untuk mengajarkan kita mengenai keadaan orang mati, melainkan hanya sebagai perumpamaan yang menggunakan jalan pikiran orang Yahudi saat itu.
Guru dan Rasul kita Rasul Petrus juga berbicara mengenai kematian orang-orang fasik, ia mengatakan bahwa roh-roh mereka akan seperti di penjara.
Itulah sebabnya, mengapa banyak di antara kamu yang menjadi lemah dan sakit, bahkan beberapa orang meninggal.(1 Korintus 11:30),
Sebelumnya dikatakan bahwa maut tidak akan mengakhiri keberadaan manusia. makam-makam terbuka, dan beberapa jenazah orang saleh hidup kembali,
perumpamaan mengenai tidur yang digunakan sebagai kiasan untuk mengatakan orang mati.
Kami hendak memberitahukan kepadamu, hai Saudara-saudara, tentang orang-orang yang telah meninggal supaya jangan kamu berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
(1 Tesalonika 4:13)
yaitu bahwa mereka yang percaya akan ditebus oleh Isa (Yesus). Dan apabila mereka mati, mereka akan bersama Yesus dan roh mereka menjadi sempurna.
Guru dan Rasul kita Rasul Paulus juga tidak memandang maut sebagai keadaan dimana manusia akan telanjang tanpa tubuh, karena ia merindukan tubuh yang rohaniah. Dan menurut keyakinannya, apabila seseorang meninggalkan tubuh itu berarti berada bersama Rabbina Isa Almasih (Tuhan Yesus Kristus).
apabila kita masih mengingat, tujuan Allah adalah menebus manusia seutuhnya, yang mencakup jiwa raga.
Allah memiliki kuasa untuk menempatkan manusia yang fasik dan durhaka ke dalam neraka, sebuah tempat yang tak terpadamkan atau api kekal.
Di sini merupakan tempat bagi binatang, iblis, dan orang-orang fasik yang tidak diselamatkan.
Iblis yang menyesatkan mereka dicampakkan ke lautan api dan belerang, tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam untuk selama-lamanya.(Wahyu 20:10).
bahwa tempat inilah yang akan menjadi kematian manusia untuk kedua kalinya.
Rabbina Isa Almasih (Tuhan Yesus Kristus) juga pernah berbicara mengenai hal ini, Ia memakai kata api untuk membicarakan hukuman terakhir dan kegelapan untuk melambangkan hukuman.
Kedua istilah ini melukiskan sesuatu hal yang menakutkan, yang apabila seseorang memasukinya maka ia akan dijauhkan dari rahmat Allah dalam Almasih (Kristus). Jadi bisa disimpulkan bahwa tidak semua orang akan diselamatkan, melainkan mereka yang hidup di jalan yang benar dan memiliki iman dalam Almasih (Kristus).
kematian itu adalah hal yang nyata. Karena itu kita harus bisa mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di dunia. Jangan berpikir instan dan berpikir Allah tidak mengetahui apa yang kita lakukan. Maka dari itu, kita tidak bisa menggantungkan hidup dan kebahagiaan kita dengan hal-hal duniawi yang bersifat fana. Karena kalau kita demikian, jalan kita akan melenceng dan kita akan mudah jatuh dalam dosa.
Anggaplah bahwa kita hanya singgah di dunia sementara dan suatu saat nanti kita akan kembali ke tempat kita berasal. Namun, jangan jadikan kenyataan bahwa kita tinggal sementara sebagai alasan untuk hidup bermalas-malasan dan tidak memiliki tujuan hidup. Malah sebenarnya, Tuhan mengirimkan kita dengan suatu tujuan atau visi. Dan setiap orang memiliki visi yang berbeda-beda.
jangan mudah menyerah Isa (Yesus) telah mengorbankan nyawanya untuk kita. Dan yang perlu kita lakukan adalah percaya kepada-Nya serta memiliki cara hidup orang Kristen yang benar. Miliki iman kepada-Nya dan contoh keteladanan Isa Almasih (Yesus Kristus) dalam kehidupan sehari-hari kita supaya kita dapat bersama-sama dengan Dia masuk ke dalam kerajaan surga.
Keadaan Orang Kristen di Alam Kubur
Pernahkah kita mempertanyakan bagaimana kehidupan kita setelah kematian?
Mungkin kita banyak mendengar orang berkata bahwa tubuh kita akan mati, tetapi roh kita masih hidup. Namun bagaimana lebih jelasnya?
Bagaimana lebih detailnya? Sebelumnya, percayakah kita akan kebangkitan orang mati? Percayakah bahwa setelah kematian kita akan dihidupkan kembali? Kalau kita percaya pada Isa (Yesus), kita pasti yakin bahwa setelah kematian kita akan dihidupkan kembali dan akan mendapatkan hidup kekal.
Apabila kita percaya bahwa Isa (Yesus) adalah Allah, maka akan lebih mudah bagi kita untuk percaya bahwa orang Kristen akan dibangkitkan dari kematian.
Karena pada hakikatnya Isa (Yesus) datang untuk memberi keselamatan bagi manusia.
Ini adalah bentuk nyata kasih Allah kepada manusia. Dia sendiri turun ke dunia dan mengorbankan diri-Nya dalam diri Isa Almasih (Yesus Kristus). Dengan percaya bahwa peristiwa Yesus adalah hal yang luar biasa, maka pikiran kita juga akan lebih mampu menerima kebangkitan orang mati. Mengapa? Karena pada dasarnya, peristiwa Isa (Yesus) memberikan pengharapan kepada kita yang percaya akan kebangkitan setelah kematian dan hidup kekal. Dia mati namun bangkit kembali pada hari ketiga. Dan bagi kita yang menaruh iman pada-Nya, maka kita akan bangkit bersama-sama dengan Dia.
Seperti yang dikatakan oleh Guru dan Rasul kita Rasul Paulus Jika kami mengabarkan kepadamu tentang Almasih (Kristus) yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin beberapa orang di antara kamu mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Jika tidak ada kebangkitan orang mati, maka Almasih (Kristus) pun tidak dibangkitkan. (1Korintus 15:12-13)
Sebenarnya hanya sedikit diceritakan dalam Alkitab mengenai dunia orang mati. bahwa manusia yang telah mati bukannya hilang selamanya, rohnya masih ada namun turun ke suatu tempat yang paling bawah Seperti yang dikatakan oleh Para Guru Kita, Para Nabi dan Para Rasul.
karena besarlah kasih abadi-Mu bagiku,
dan Engkau telah melepaskan jiwaku dari alam kubur yang terbawah.
(Mazmur 86:13),
Jalan kehidupan orang bijaksana menuju ke atas
supaya ia menjauh dari alam kubur di bawah.
(Amsal 15:24),
Aku bermaksud menurunkan engkau bersama mereka yang turun ke liang kubur menemui bangsa purbakala. Akan Kutempatkan engkau di bagian bumi yang terbawah seperti reruntuhan purbakala bersama mereka yang turun ke liang kubur supaya engkau tidak lagi dihuni orang sementara Aku mengaruniakan kemuliaan di negeri orang-orang hidup. (Yehezkiel 26:20).
Selain itu, Guru dan Nabi kita Ayub mengatakan bahwa dunia orang mati ini digambarkan sebagai negeri yang gelap gulita.
negeri kegelapan yang seperti kelam saja,
negeri bayang-bayang maut yang tak beraturan,
di sana terang seperti kelam saja.’” (Ayub 10:22).
Di sini berkumpul orang-orang yang telah meninggal menurut suku-sukunya. Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi selubung,
tempat persemayaman-Nya adalah air yang gelap dan awan tebal di udara.
(Mazmur 88:12),
Jikalau Allah tidak menjadi penolongku,
maka tentunya dengan segera jiwaku diam di tempat yang sunyi.
(Mazmur 94:17),
Orang-orang mati tidak akan memuji-muji Allah,
demikian pula semua orang yang telah turun ke tempat yang sunyi.
(Mazmur 115:17).
Yang berbicara tentang tempat ini yang adalah daerah yang sunyi.
keberadaan manusia bukan berarti menjadi tiada, tetapi juga mereka tidak hidup. Karena hidup hanya dapat dinikmati di hadapan Allah.
yang menegaskan bahwa maut tidak akan mengakhiri keberadaan manusia. Kemudian, dalam beberapa waktu Allah memberikan pernyataan bahwa Dia adalah Allah yang hidup, maka Ia tidak akan meninggalkan umatnya dalam kuasa maut atau kuasa orang mati. Allah akan membawa manusia ke hadirat-Nya supaya manusia dapat menikmati hidup bersama-Nya.
Namun, ada juga beberapa tokoh Guru dan Nabi kita yang tidak pernah masuk dalam dunia orang mati yaitu Henokh dan Elia.
Itulah sebabnya, hatiku bersukacita dan jiwaku bergembira. Ya, tubuhku akan beristirahat dengan sentosa karena Engkau tidak akan menyerahkan jiwaku ke alam kubur,
dan tidak akan membiarkan orang saleh-Mu melihat kebinasaan. Engkau akan menyatakan kepadaku jalan kehidupan.
Di hadirat-Mu ada kegembiraan yang penuh,
di sebelah kanan-Mu ada nikmat selama-lamanya.
(Mazmur 16:9-11),
Seperti kawanan domba, mereka ditentukan untuk masuk ke alam kubur,
maut adalah gembala mereka. Orang-orang yang lurus hati akan berkuasa atas mereka di pagi hari.
Tubuh mereka akan membusuk, alam kubur menjadi tempat kediaman mereka. (Mazmur 49:15),
Engkau menuntun aku dengan nasihat-Mu,
dan kemudian Engkau menyambut aku dalam kemuliaan.
(Mazmur 73:24)
Namun, aku tahu bahwa Penebusku hidup,
dan pada akhirnya Ia akan berdiri di atas bumi. Setelah kulitku dibinasakan sedemikian rupa, tanpa tubuhku juga aku akan melihat Allah. (Ayub 19:25-26). Mereka tidak mengalami kematian, melainkan langsung naik ke surga.
mengenai keadaan manusia di alam kubur menurut Perjanjian Lama,
Idris (Henok) hidup dalam hubungan yang akrab dengan Allah, lalu ia tak ditemukan lagi karena Allah mengangkatnya.
Kejadian 5:24
Sementara mereka berjalan terus dan berbicara, tiba-tiba muncullah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya. Ilyas (Elia) pun naik ke surga dalam badai. 2 Raja-raja 2:11.
Namun bagaimana mengenai keadaan orang Kristen di alam kubur atau di dunia orang mati.
Demikian pula engkau, hai Kapernaum! Akankah engkau ditinggikan sampai ke langit? Tidak, engkau bahkan akan diturunkan sampai ke alam maut. Karena apabila mukjizat yang terjadi di antaramu terjadi pula di Sodom, tentu kota itu akan tetap ada sampai hari ini. (Matius 11:23),
Jawab Simon Petrus, “Ya Junjungan, Engkaulah Almasih, Sang Anak yang datang dari Allah Yang Hidup.” (Matius 16:16),
Demikian pula engkau, hai Kapernaum. Akankah engkau ditinggikan sampai ke langit? Tidak, engkau bahkan akan diturunkan sampai ke alam kubur.
(Lukas 10:15).
Injil juga menceritakan mengenai dunia dunia orang mati. Contohnya adalah kisah mengenai orang kaya dan Lazarus serta bendahara yang tidak jujur. Sebenarnya, penggambaran dunia orang mati yang ditulis di kisah tersebut tidaklah dimaksudkan untuk mengajarkan kita mengenai keadaan orang mati, melainkan hanya sebagai perumpamaan yang menggunakan jalan pikiran orang Yahudi saat itu.
Guru dan Rasul kita Rasul Petrus juga berbicara mengenai kematian orang-orang fasik, ia mengatakan bahwa roh-roh mereka akan seperti di penjara.
Itulah sebabnya, mengapa banyak di antara kamu yang menjadi lemah dan sakit, bahkan beberapa orang meninggal.(1 Korintus 11:30),
Sebelumnya dikatakan bahwa maut tidak akan mengakhiri keberadaan manusia. makam-makam terbuka, dan beberapa jenazah orang saleh hidup kembali,
perumpamaan mengenai tidur yang digunakan sebagai kiasan untuk mengatakan orang mati.
Kami hendak memberitahukan kepadamu, hai Saudara-saudara, tentang orang-orang yang telah meninggal supaya jangan kamu berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
(1 Tesalonika 4:13)
yaitu bahwa mereka yang percaya akan ditebus oleh Isa (Yesus). Dan apabila mereka mati, mereka akan bersama Yesus dan roh mereka menjadi sempurna.
Guru dan Rasul kita Rasul Paulus juga tidak memandang maut sebagai keadaan dimana manusia akan telanjang tanpa tubuh, karena ia merindukan tubuh yang rohaniah. Dan menurut keyakinannya, apabila seseorang meninggalkan tubuh itu berarti berada bersama Rabbina Isa Almasih (Tuhan Yesus Kristus).
apabila kita masih mengingat, tujuan Allah adalah menebus manusia seutuhnya, yang mencakup jiwa raga.
Allah memiliki kuasa untuk menempatkan manusia yang fasik dan durhaka ke dalam neraka, sebuah tempat yang tak terpadamkan atau api kekal.
Di sini merupakan tempat bagi binatang, iblis, dan orang-orang fasik yang tidak diselamatkan.
Iblis yang menyesatkan mereka dicampakkan ke lautan api dan belerang, tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam untuk selama-lamanya.(Wahyu 20:10).
bahwa tempat inilah yang akan menjadi kematian manusia untuk kedua kalinya.
Rabbina Isa Almasih (Tuhan Yesus Kristus) juga pernah berbicara mengenai hal ini, Ia memakai kata api untuk membicarakan hukuman terakhir dan kegelapan untuk melambangkan hukuman.
Kedua istilah ini melukiskan sesuatu hal yang menakutkan, yang apabila seseorang memasukinya maka ia akan dijauhkan dari rahmat Allah dalam Almasih (Kristus). Jadi bisa disimpulkan bahwa tidak semua orang akan diselamatkan, melainkan mereka yang hidup di jalan yang benar dan memiliki iman dalam Almasih (Kristus).
kematian itu adalah hal yang nyata. Karena itu kita harus bisa mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di dunia. Jangan berpikir instan dan berpikir Allah tidak mengetahui apa yang kita lakukan. Maka dari itu, kita tidak bisa menggantungkan hidup dan kebahagiaan kita dengan hal-hal duniawi yang bersifat fana. Karena kalau kita demikian, jalan kita akan melenceng dan kita akan mudah jatuh dalam dosa.
Anggaplah bahwa kita hanya singgah di dunia sementara dan suatu saat nanti kita akan kembali ke tempat kita berasal. Namun, jangan jadikan kenyataan bahwa kita tinggal sementara sebagai alasan untuk hidup bermalas-malasan dan tidak memiliki tujuan hidup. Malah sebenarnya, Tuhan mengirimkan kita dengan suatu tujuan atau visi. Dan setiap orang memiliki visi yang berbeda-beda.
jangan mudah menyerah Isa (Yesus) telah mengorbankan nyawanya untuk kita. Dan yang perlu kita lakukan adalah percaya kepada-Nya serta memiliki cara hidup orang Kristen yang benar. Miliki iman kepada-Nya dan contoh keteladanan Isa Almasih (Yesus Kristus) dalam kehidupan sehari-hari kita supaya kita dapat bersama-sama dengan Dia masuk ke dalam kerajaan surga.
Komentar
Posting Komentar