LITURGI YAKOBUS KOMUNITAS KRISTEN ORTHODOK SYRIA - INDONESIA

Kanisah atau Gereja adalah Satu, Muqqdasah (Kudus), Katholik (Universal/Am) dan Apostolik/Rasuliah (sesuai Suksesi Rasuliah) yg didirikan oleh Moran Yeshoo Mshikha di atas dasar Pribadi rasul Petrus (mewakili para Rasul) dan Para Nabi, sebagai Batu Karang dan di atas dasar Pengakuan para Rasul bhw Yeshoo Mshikha adl Mesias, Anak Allah yg hidup sbg Batu Penjuru (Matis 16: 16 - 19, Efesus 2: 19 - 22).

Dan mengenai Tata Ibadah, pada awalnya setelah Rasul Yakobus menyusun Liturginya pada abad ke1, tahun 37 M, semua Kanisah dalam 5 Pusat Kanisah serta yg bergabung dengannya hanya menggunakan Liturgi Rasul Yakobus tsb, kurang lebih 342 tahun. Sekalipun ada Liturgi Rasul Kepha (Petrus), ada Liturgi Rasul Markus, pada abad ke 1, namun yang digunakan semua Kanisah adalah Liturgi Rasul Yakobus. Dengan kata lain SEMUA Kanisah hanya menggunakan Liturgi Rasul Yakobus, dan digunakan bukan 1 tahun, bukan 10 tahun, bukan 100 tahun, bukan 200 tahun, tapi kr lbh 342 tahun. Namun setelah Basilius Agung menyusun Liturginya pada abad ke 4, tahun 397 M dan kemudian disusul oleh Jhon Chrysostomos pada abad ke 5, tahun 407 M, maka Kanisah Orthodox Timur tidak menggunakan lagi sama sekali Liturgi Rasul Yakobus tersebut. Dan yang tragisnya ketika Kanisah Orthodok Syria mempertahankan Liturgi Rasul Yakobus dan tetap menggunakannya, tidak mau menggantikannya dgn Liturgi Basilius Agung, maka Kanisah Orthodox Syria dia cukup lama.

Penganiayaan itu tidak membuat umat Kristen ortodoks syria takut dan gentar, justru sebaliknya kanisah Orthodoks Syria semakin bertekad mempertahankannya, sehingga Liturgi Rasul Yakobus lebih dikenal dan terkenal sebagai Liturgi Antiokhia.

Melihat fakta tersebut dan juga karena menyimak kecintaan Kanisah Orthodok Syria akan bahasa yg digunakan Yeshoo Mshikha, maka mereka berpikir dengan menggunakan bahasa Aramaic, Kanisah Orthodok Syria mau menggunakan Liturgi Basilius Agung, maka karena itu mereka menterjemahkan Liturgi Basilius Agung tersebut ke dalam bahasa Aramaic.

Tetapi bagi Kanisah Orthodok Syria, sekalipun Liturgi Basilius Agung tersebut sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Aramaic, Kanisah Orthodok Syria tetap tidak mau menggantikan Liturgi Rasul Yakobus tersebut dengan Liturgi Basilius Agung, sebab bagi Kanisah Orthodok Syria bukan hanya karena sekedar bahasa tetapi karena kecintaan mereka akan Liturgi Rasul Yakobus yg disusun oleh saudara Yeshoo Mshikha sendiri dan terutama karena bagi Kanisah Orthodok Syria Liturgi tersebut adalah merupakan bagian dari Paradosis, dan inilah yg sebetulnya dalam Paradosis Tertulis disebut IBADAH KITA, yaitu ibadah yg berkenan pada Alaha dan jika berbeda dr Ibadah tersebut harus dijauhi (Ibrani 12: 28, I Timoteus 6: 3 - 5, II Tesalonika 3: 6, bdk. II Tesalonika 2: 15, Filipi 3: 17, Filipi 4: 9, II Timoteus 1: 13 - 14),

Penganiayan demi penganiayan dialami Kanisah Orthodok Syria karena mempertahankan Liturgi Rasul Yakobus tersebut, tetapi mereka tidak gentar, hingga sampai sekarang Kanisah Orthodok Syria tetap menggunakannya dalam Liturgi mereka sepanjang tahun, dan tanpa putus, sedangkan Kanisah Orthodok Timur menggunakannya hanya 1 kali dalam setahun, yaitu hanya pada saat milad ( hari kelahiran ) rasul Yakobus.

Demikian juga Kanisah Barat yg berpusat di Roma, setelah Kanisah Timur mengarang Liturgi mereka sendiri, maka mereka pun mengarang sendiri Liturgi mereka, sehingga Kanisah itu punya Tradisi masing-masing, apalagi setelah Kanisah Roma pecah menjadi Kanisah Protestan, dikarang lagi Tata Ibadah mereka, dan Protestan pecah lagi menjadi Pantekosta dan Kharismatik, karang lagi. Jadi semua berlomba-lomba mengarang Tata Cara Beribadah sesuai selera mereka masing-masing.

Akhir-akhir ini memang ada Biara di Rusia menggunakan Liturgi Rasul Yakobus setiap minggu, tapi itu tentu saja hanya kebijakan Biara tersebut yang mungkin mereka berpikir ulang akan keutamaan Liturgi Rasul Yakobus dari Liturgi yang lain, bukan yanh resmi perintah dari Kepatriarkhan mereka, dan itupun baru-baru ini saja, bukan sejak awal, setelah mereka menggunakan Liturgi Basilius Agung tahun 379 M. Buktinya jika itu ajaran resmi, mengapa cuma Biara yang di Rusia yg melakukannya? Mengapa tidak semua Biara dan semua Kanisah di Rusia menggunakannya? Mengapa nggak semua Kanisah Timur menggunakannya ?

Dengan penjelasan ini, ya nilai sendiri mana yg tetap Kanisah yg Satu, Muqqdasah (Kudus), Katholik (Universal/Am) dan Apostolik/Rasuliah (sesuai Suksesi Rasuliah) yg didirikan oleh Moran Yeshoo Mshikha, mana yg tidak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus dikubur dengan dikafani

Do'a Bapa Kami Bahasa Aram