Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018
Gambar
Kisah 7 Pemuda Tidur Selama 309 Tahun. (Kisah Ashabul Kahfi) Pada suatu zaman di sebuan negeri bernama Efesus hiduplah 7 orang pemuda di tengah masyarakat yang musrik dan raja yang kejam. Sehari-hari mereka menyembah berhala dan melakukan kegiatan yang melanggar aturan Allah seperti mabuk-mabukan, berjudi dan berzina. Diqyanus sang raja yang kejam sengaja mengajak rakyatnya untuk menyembah Tuhan selain Allah. Jika mereka tidak mematuhinya, maka akan dihukum dengan siksaan yang berat dan bahkan sampai dibunuh. Sebagian besar rakyatnya pun terpaksa mengikuti apa yang diperintahkan sang raja. Namun, diantar banyaknya pengikut raja ada 7 pemuda saleh yang masih percaya dan beriman kepada Allah. Ketujuh pemuda itu bernama Tamlikha, Maksalmina, Martunis, Nainunis, Sarbunis, Falyastatyunis dan Dzununis. Mereka berusaha untuk memperbaiki kondisi masyarakat di sekitarnya dan mengajak mereka kembali beriman kepada Allah. Bertahun-tahun 7 pemuda itu mengajak masyarakat untuk berima

Ketu(h)an Yesus

Gambar
Yesus Tu(h)an atau Tuhan (God) ? Apa artinya Yesus disebut Tu(h)an oleh umat Kristen? Mengapa seorang nabi diangkat sebagai Tuhan? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sering kita dengar dari orang-orang diluar iman Kristen. Sebagai orang Kristen, kita harus menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan kebenaran Alkitab sendiri. Harus dipahami lebih dulu, sebutan Tu(h)an pada Yesus itu menunjuk pada Lord atau God. Di dalam Alkitab, dua sebutan tersebut dibedakan ketika menunjuk pada Yesus, Sang Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Salah satu contohnya dapat dilihat dalam: Kisah Rasul 2:36 “ Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." Di dalam Alkitab bahasa Arab, ayat tersebut berbunyi: “...  annallaha ja’a Yasu’a hadzal-ladzi sholabtumuhu antum Rabban wa Masihan” . Petrus menyatakan bahwa Allah menjadikan Yesus sebagai Rabb/Lord/Kurios dan Masih/Christ/Christos. Dalam suratny

KODRAT ALMASIH

Gambar
Sayyidina Isa Almasih (Tuhan Yesus Kristus) adalah inkarnasi kalimat Allah yang mengambil rupa manusia yang sempurna. Dalam Diri-Nya Sang Ilahi dan Sang Manusia bersatu tanpa bercampur baur, tanpa berubah, dan tanpa saling membingungkan keduanya secara hipostasis yang sempurna. Kanisah Orthodok Oriental *( syria, Coptik, Armenia, Ereteria, Malankara, Ethiopia )* memberikan penekan pada kesatuan hipostasis dalam pribadi Almasih (Kristus). Berbeda dengan penekanan pada Kanisah Orthodok Timur dan Kanisah katolik yang menekankan pada dua kodrat Almasih. Metode pendekatan Orthodoks Oriental secara berabad-abad gagal dipahami oleh sekelompok besar Bapa-bapa Kanisah Timur dan Barat, yang mengira bahwa Kanisah Oriental percaya pada satu kodrat Almasih,dengan mengabaikan salah satu kodrat KeIlahian atau kemanusiaan. Paham ini mereka sebut sebagai paham monofisit. Namun tidaklah demikian, ketika Kanisah mengajarkan bahwa Almasih punya satu kodrat, kanisah menghadirkan figur Kalimat Allah

Credo Nicea

Gambar
Kredo Nicea Kami percaya pada Satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, dan semua hal terlihat dan tidak terlihat. Dan pada Satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, yang diperanakkan dari Bapa sebelum dunia ini ada. Terang dari Terang, Allah sejati dari Allah Sejati, diperanakkan dan tidak diciptakan,satu dalam  Bapa dalam Dzat-Nya; yang melaluiNya segala sesuatu diciptakan; Demi kita manusia dan demi keselamatan kita telah nuzul dari surga dan berinkarnasi oleh Roh Kudus menjadi manusia dari Perawan Maryam, Bunda Allah. telah disalibkan bagi kita pada zaman Pontius Pilatus, dan Dia menderita sengsara, mati, dan dikuburkan, dan pada hari ketiga Dia bangkit sesuai dengan kehendak-Nya. Dan naik ke surga, dan duduk di sebelah kanan Bapa-Nya. Dan Dia akan datang kembali dengan kemuliaan agung untuk menghakimi baik yang hidup maupun yang mati, dan kerajaan-Nya tidak akan berakhir. Dan kami percaya kepada Roh Kudus, Junjungan Agung yang memberi hidup untuk semu
Gambar
Manusia telah diberikan segala kenikmatan oleh Allah, mulai dari ampunan, kehidupan, kesehatan dan seabreg kenikmatan yang tidak bisa dihitung oleh manusia itu sendiri, bahkan pakar matematika pun tidak mungkin dapat menghitungnya. Berangkat dari sinilah maka seharusnya manusia itu bersyukur (berterimakasih) kepada Tuhannya dengan cara mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dan inilah yang dinamakan peribadatan. Dalam masalah peribadatan semua nabi dan rasul telah menyampaikan tata caranya, begitu juga dengan Tuhan Yesus Kristus, beliau juga telah menyampaikan bagaimana seharusnya para pengikutnya beribadah (menyembah). Dalam masalah tata cara penyembahan kepada Allah seperti berikut inilah yang diajarkan Yesus : Pentahiran/Berwudhu dengan membasuh tangan dan kaki sebelum melakukan ibadah atau masuk rumah ibadah. Dalam ajaran Yesus, ketika seseorang hendak beribadah maka hendaknya dia membasuh tangan dan kakinya dengan air, hal ini dijelaskan dalam
Gambar
Bahasa Aram Yesus Oleh para pakar secara umum diterima bahwa bahasa Aram dipertuturkan oleh Yesus atau Nabi Isa sebagai bahasa ibu-Nya. Latar belakang budaya dan linguistik Sunting Bukti-bukti dari Galilea dan Yudea abad pertama menunjukkan bahwa bahasa Aram adalah bahasa utama penduduk asli daerah-daerah ini. Bukti-bukti dari kitab Perjanjian Baru juga mendukung hal ini dengan memberikan beberapa nama tempat dan beberapa kata-kata Yesus dalam bahasa Aram. Kemungkinan besar Yesus juga mengerti sedikit bahasa Yunani, karena bahasa ini adalah lingua franca daerah Timur Tengah bagian barat selama tiga abad, dan juga merupakan bahasa resmi wilayah timur Kekaisaran Romawi. Yesus mungkin juga bisa sedikit berbahasa Ibrani, namun bukti yang mendukung hal ini baik dari kitab Perjanjian Baru maupun dari sumber lain, bisa dikatakan tidak ada. Pada masa kehidupan Yesus, bahasa Ibrani telah menjadi bahasa eksklusif eliter kaum cendekiawan dan bukan merupakan bahasa yang hidup lagi. Keba
Gambar
الوصايا العشر الله alwasaya aleashr allah kesepuluh perintah Allah. «انَا الرَّبُّ الَهُكَ الَّذِي اخْرَجَكَ مِنْ ارْضِ مِصْرَ مِنْ بَيْتِ الْعُبُودِيَّةِ. «ana Al-Ro'obu'u Al-Ahuka Al-A'adzi Akhrojaka Min Ardli Mishro Min Bayti Al-Ubudiya'ati. "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. لا يَكُنْ لَكَ الِهَةٌ اخْرَى امَامِي. La Yakun Laka Al-Ihatun Akhro Amamiy. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. لا تَصْنَعْ لَكَ تِمْثَالا مَنْحُوتا وَلا صُورَةً مَا مِمَّا فِي السَّمَاءِ مِنْ فَوْقُ وَمَا فِي الارْضِ مِنْ تَحْتُ وَمَا فِي الْمَاءِ مِنْ تَحْتِ الارْضِ. La Tashna' Laka Timtsala Manhuta Wala Shurotan Ma Mima'aa Fi Al-Sa'amaai Min Fauqu Wama Fi Al-Ardli Min Tahtu Wama Fi Al-Maai Min Tahti Al-Ardli. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. لا تَسْجُدْ لَهُنَّ وَلا